Panduan Memilih Effect Bass Yang Bagus

Saat ini kebutuhan dalam menggunakan effect bass bagi sebagian bassist hampir menyakaman angka kebutuhannya dengan para gitaris-gitaris terhadap kebutuhan effect gitarnya. Perusahaan-perusahaan pengembang pun berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan pasar. Apa sih yang membuat para bassist ini ingin memiliki serta mengoleksi effect tersebut? Dan bagaimana pula cara memilih effect bass yang bagus, apa saja hal-hal yang harus diperhatikan?

Sebelum lanjut ke hal teknis dalam pemilihan effect bass, berdasarkan bahan baku elektronis serta kemampuannya terbagi atas effect analog dan digital. Apa sih perbedaan dari keduanya? Secara awam, istilahnya analog itu effect jadul dan lebih gede yang cuma ada lampu untuk menentukan nyala atau enggaknya, sedangkan digital memiliki LCD untuk control effect tersebut.
merangkai effect bass analog dan digital dalam stomp box
Effect bass dalam stomp box. Source : www.talkbass.com
Dilihat dari sisi awamnya, analog memang memiliki keunggulan baik dari segi sound serta daya tahan komponen, sedangkan digital masih lemah dibandingkan analog. Namun memang kekurangan analog ini dari segi ukurannya yang kurang portable serta memiliki berat yang lebih dari digital.

Sampai saat ini seluruh bassist di dunia berpendapat bahwa effect analog paling bagus dan tak tertandingi, memang jelas, jika dilihat dari komponennya saja, analog ini lebih fokus terhadap sistem kerjanya. Namun kembali ke selera serta kemampuan instalasi, dua-duanya memiliki keunggulan dan kekurangan.

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Effect Bass :

  1. Preamp. Preamp ini yang menentukan sekali karakter basic daripada bass itu sendiri, kadang 50-50 antara karakter bass dan preamp. Serta dari preamp ini biasanya memiliki equalizer, colour (warna preamp itu sendiri), shape ("V" model equalizer preset), gain / drive, XLR out / balance out, dll. Berbagai merk memiliki keunggulan tersendiri. Ada juga preamp yang sudah tertanam dalam effect digital serta memiliki berbagai modeling amply legend serta lawas. Untuk preamp analog, kita dapat memilih rack model atau stomp box model (portable).

  2. Equalizer. Apakah kita akan memilih bentuk parametic atau graphic? Itu terserah selera. Masing-masing memiliki fungsi yang sama, yaitu mengubah frekuensi serta levelnya. Modelnya juga dari segi bentuk ada yang rack dan ada juga yang stomp. Dan juga equalizer ini standar sudah tertanam di dalam effect digital.

  3. Compressor / Limiter. Berfungsi sebagai stabilizer level frekuensi, baik dengan systelevel pantulannya bisa menekan dan mengangkat. Berbagai produk yang berbeda memiliki ciri khas masing-masing, baik dari segi sensitifitasnya serta attacknya.

  4. Delay, Reverb. Effect ini bersifat memperindah suasana serta warna. Untuk reverb disediakan berbagai macam bentuk gema ruangan baik di ruangan sempit sampai besar sekalipun. Ada juga yang memiliki simulator concert hall berbagai tipe. Untuk delay lebih ke seperti bayangan dimana memantulkan kembali suara yang telah kita hasilkan. Panjang serta levelnya bisa kita atur.

  5. Modulation. Effect modulation ini banyak ragamnya, seperti flanger, phaser, chorus, octaver, dll. Perlu diingat bahwa semua effect ini kadang ada dan kadang tidak ada di berbagai merk-merk multi effect digital.

  6. Wah. Effect ini sangatlah berciri khas untuk musik-musik funk, sebut saja Flea (bassist Red Hot Chilli Peppers). Ada yang auto dan ada yang tidak. Sifatnya memainkan 2 frekuensi sehingga terdengar kuwawkuwawkuwaw.

  7. Drive / Distortion. Tidak ada kata lain selain metal, setelah mendengar bunyi ini. Sistem kerjanya yaitu meningkatkan level input sehingga terdengar seperti suara speaker sobek.
Kita harus teliti dalam memilih effect bass, baik dari segi harga, fungsi, daya tahan serta nilai jual bekasnya. Kenyamanan ketika tour juga perlu diperhatikan, alangkah lebih baiknya dipersiapkan yang portable dalam rangka efisiensi kerja. 

Memang harga berbicara, tapi jangan salah, merk-merk baru juga kadang menyamai angka kualitasnya dengan merk-merk ternama, tapi semua itu masalah selera. (Baca Juga : Cara Mengatur Posisi Drum Kit Agar Nyaman) Semoga bermanfaat :)
Back To Top